Petani kulit kayu manis di Kabupaten Kerinci, Jambi, menyambut baik percepatan pelaksanaan program hilirisasi komoditas prioritas perkebunan oleh kementerian pertanian.
Hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat Kerinci menggantungkan hidup dari hasil perkebunan kulit kayu manis. Melalui hilirisasi petani berharap ada nilai tambah yang dapat meningkatkan harga jual, mengingat sudah bertahun-tahun harga kulit kayu manis tak kunjung membaik.
Ifal Riadi salah seorang petani kulit kayu manis mengatakan, saat ini harga kayu manis hitam basah di tingkat petani hanya berkisar, empat belas hingga lima belas ribu rupiah per kilogram. Jumlah ini jauh menurun dibanding sebelum pandemi covid-19 yang mencapai dua puluh lima ribu hingga dua puluh tujuh ribu rupiah per kilogram. Kondisi ini semakin memberatkan petani mengingat masa tunggu panen tanaman kulit kayu manis mencapai puluhan tahun.
Menurutnya harga kulit kayu manis anjlok sejak covid-19 tak pernah pulih. Menurutnya program hilirisasi sangat ditunggu, agar petani bisa merasakan kembali manfaat dari komoditas yang sudah lama mendunia.
MULIADI LASAK | NTV | KERINCI, JAMBI