Insiden terjadi saat rombongan Komisi Dua DPRD Kota Sungai Penuh, Jambi, melakukan peninjauan di lokasi pembongkaran Pasar Beringin. Saat itu Fahrudin mempertanyakan izin pembongkaran kepada pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Namun, situasi tiba-tiba memanas ketika ia mendatangi para pekerja dan diduga melontarkan kata-kata kasar dengan menyebut nama hewan. Kejadian ini pun viral di media sosial.
Ucapan tersebut membuat para pekerja merasa tersinggung, bahkan beberapa di antaranya merupakan tokoh adat bergelar Depati dan Rio dari wilayah Pondok Tinggi. Mereka menilai tindakan Fahrudin mencederai nilai adat dan tidak menunjukkan etika seorang pejabat publik.
Ijal, selaku pengawas para pekerja, mengatakan pihaknya telah bekerja sesuai arahan dan SOP. Soal izin bukan urusan mereka, tapi kalau sampai dihina dengan sebutan nama hewan, pihaknya tidak bisa terima.
Ia meminta kepada Fahrudin, selaku anggota dewan, agar segera menyampaikan permintaan maaf kepada para pekerja, dan menyelesaikan permasalahan ini. Jika tidak ada itikad baik, tidak menutup kemungkinan para pekerja akan menempuh jalur hukum maupun adat.
MULIADI LASAK | NTV | SUNGAI PENUH, JAMBI