Tiga santri Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Banyuwangi tersengat listrik saat merapikan kanopi ambruk usai disapu puting beliung. Mereka tak sengaja menyentuh kanopi teraliri listrik yang menyebabkan ketiganya lemas. Beruntung kondisi mereka tak sampai terluka serius dan sudah bisa menjalani aktivitas serta diijinkan pulang pihak pondok.

Hal itu dibenarkan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Kyai Haji Zaenal Arifin yang menyebut ketiga santri terkena sengatan listrik saat berusaha merapikan kanopi pondok yang ambruk. Ketiganya tak sengaja menyentuh besi kanopi yang rusak akibat tak kuat menahan kencangnya terpaan angin dan beban air hujan. Ketiga santri itu bermaksud membersihkan material kanopi yang hancur.

Zaenal menyampaikan jika kondisi ketiga santri  itu sudah membaik kendati sempat lemas usai tersengat aliran listrik. Sementara waktu ketiganya diperbolehkan pulang untuk menjalani pemulihan di rumah masing-masing.

Ambruknya kanopi turut menghambat kegiatan mengaji para santri. Menurut zaenal, kegiatan utama pondok seperti salat berjamaah, mengaji dan pertemuan wali santri bertumpu pada bangunan seluas 20×40 meter tersebut. Bisa dibilang bangunan ini merupakan jantung kegiatan 400 santri putra dan putri Ponpes Salafiyah Syafi’iyah.

Saat puting beliung menyapu pondok, seluruh santri diminta untuk tetap berada di dalam asrama. Tak ada satupun santri yang tertimpa baik kanopi maupun material asbes  yang berhamburan.

Agar kegiatan pondok tetap berjalan, zaenal mengungkap, pihaknya sudah menyewa tenda luas berdaya tampung sepadan dengan kanopi yang ambruk, sembari menunggu proses pengerjaan kanopi baru rampung.

Selain Ponpes Salafiyah Syafi’iyah, satu rumah milik Amir Maksum, tertimpa pohon bayur sepanjang 20 meter yang tercerabut dari akarnya yang menghantam bagian dapur rumah. Proses evakuasi tumbangan pohon telah dilakukan tim TRC BPBD Banyuwangi yang diterjunkan ke lokasi.

Petugas dibantu tiga pilar desa setempat mengevakuasi kayu dengan cara memotongnya jadi beberapa bagian.