Anggota gabungan kelompok Tani Silih Asih desa Matenggeng ,kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap, ikuti pelatihan pasca panen manggis. Hal ini penting dilakukan, mengingat selama ini nama matenggeng sebagai salah satu penghasil komoditas manggis terbesar di Jawa Tengah, masih belum banyak diketahui dunia luar.
Pelatihan pasca panen yang diikuti petani manggis desa Matenggeng yang tergabung dalam Gapoktan silih asih itu, dilaksanakan pada Senin, 04 November 2024. Desa Matenggeng yang merupakan salah satu penghasil buah manggis terbesar di Jawa Tengah ini, sudah cukup familiar. Bahkan buah manggisnya sudah di ekspor keluar negeri.
Pelatihan ini perlu dilakukan, karena meskipun terkenal sebagai penghasil buah manggis sebagai komoditas unggulan, sayangnya nama Matenggeng belum punya hak paten. Sebaliknya, yang terkenal justru daerah luar kota Cilacap yang selalu membeli dan menampung hasil manggis dari petani buah di desa Matenggeng.
Hal inilah, yang dianggap perlu mendapat perhatian dari dinas terkait ataupun pemerintah daerah Cilacap, sebagai PR untuk membuatnya dikenal banyak orang diluar daerah.
KABID Holtikultura Dinas Pertanian Cilacap, Mahbub Junaedi menyampaikan, kegiatan pelatihan pasca panen manggis yang menghadirkan narasumber dari badan karantina hewan, ikan dan tumbuhan jawa tengah ini, untuk menyikapi kondisi desa metenggeng sebagai penghasil manggis terbesar tapi kurang punya nama di daerah luar.
Meskipun lahan pertanian manggis di Matenggeng mencapai 465 hektare, nyatanya hasil panennya masih di ekspor lewat daerah lain diluar kabupaten Cilacap. Hal itu terjadi, karena desa matenggeng hanya menghasilkan barang, sementara Packing House atau registrasinya di luar wilayah Cilacap.
Untuk itu Mahbub Junaedi berharap, pada pertemuan ini nanti bisa menghasilkan upaya sebagai solusi, untuk bersama-sama mewujudkan adanya Packing House di desa Matenggeng. Sehingga saat di scan, barcode di bea cukai nantinya yang muncul manggis dari desa Matenggeng dan bukan wilayah lainnya.
Mahbub menambahkan, untuk mewujudkan adanya packing house di desa Matenggeng, tentunya memerlukan anggaran. Dan sebagai tindak lanjut, pihaknya akan berupaya melalui APBD kabupaten Cilacap, maupun anggaran pusat.