Ratusan warga yang tergabung dalam aliansi masyarakat Sijunjung, gelar aksi demo di halaman kantor bawaslu Sinjujung. Mereka menuntut, supaya bawaslu menjaga netralitas dan transparansi dalam mengusut kasus dugaan pelangaran kampanye di mssjid, yang dilakukan Calon Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir.
Dengan menggunakan pengeras suara dan sepanduk yang bertuliskan demokrasi mati karena orang zalim, ratusan masyarakat sijunjung dari berbagai nagari mendatangi kantor bawaslu untuk melakukan aksi demo.
Dalam aksi yang berlangsung di halaman kantor bawaslu Sijunjung, pada pada Jumat, 01 November 2024 itu, masyarakat yang mengatasnamakan diri aliansi masyarakat sijunjung, mempertanyakan keadilan dan transparansi kerja bawaslu, dalam mengusut dugaan pelanggaran pilkada oleh Calon Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir, di sebuah masjid.
Video dugaan pelanggran kampanye oleh salah satu paslon yang dilakukan di salah satu tempat ibadah di Kecamatan Sumpur Kudus Sinjujung beberapa waktu lalu itu, beredar luas ketengah masyarakat. Dalam video itu terlihat, Cabup tersebut berdiri di dalam masjid dan menggunakan pengeras suara, untuk meminta dukungan dan doa restu kepada masyarakat setempat.
Robi Candra, kordinator aksi mengatakan, pihaknya mereka sangat kecewa atas keputusan bawaslu yang menyatakan bahwa tidak ada bukti mengenai adanya pelanggaran kampanye, yang di lakukan salah satu Paslon di salah satu tempat ibadah, seperti yang ada dalam video viral tersebut.
Di sisi lain, komisioner bawaslu siujunjung,agus hutrial tatul, yang menemui para pendemo, mengatakan dugaan pelanggaran kampanye dari Calon Bupati Benny Dwifa Yuswir di masjid itu, tidak terbukti adanya unsur pelanggaran.
Para pendemo mengancam, jika pihak Bawaslu tidak bisa independen dalam pelakasanaan Pilkada di Sijujung, maka mereka akan mendatangkan massa lebih banyak lagi.