Warga Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Banyuwangi, rela antre berjam-jam demi mendapatkan air bersih pemberian sebuah pabrik, secara cuma-cuma. Hal itu dilakukan, karena sumur mereka mulai mengering akibat kemarau ekstrim yang melanda. Disamping itu,  air dari sumur warga juga mulai berasa asin.

Antrian panjang warga terlihat setiap hari mulai jam 3 hingga jam 5 sore, di depan sebuah pabrik yang ada di Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Mereka yang datang ini bukan untuk mengambil BLT, tapi  untuk mengambil air yang digunakan untuk konsumsi sehari – hari.

Warga rela memilih antri air di depan pabrik ini lantaran sebagian sumur mereka sudah mengalami kekeringan, di musim panas yang tak kunjung usai. Mereka mengaku antri sejak jam 3 hingga  5 sore , karena oleh pabrik air yang di distribusikan ke warga tersebut hanya tersedia di jam jam tertentu saja.

Selain sore , antrian  juga terjadi pada pagi hari bahkan kondisinya lebih panjang. Warga terlihat berjejer di area pengambilan air yang berada di pinggir jalan raya itu, pada jam 5 pagi hingga  11 siang.

Sumarno salah satu warga sekitar mengaku, warga yang berbodong bondong mengantri air ini tak punya pilihan lain. Selain sumur mereka mulai mengering, aliran air sungai yang menjadi andalan warga, kondisinya saat ini sudah penuh dengan sampah.

Dengan situasi seperti ini, praktis datangnya musim penghujan diharapkan warga, untuk bisa mengisi kantung-kantung sumur yang sudah mengering. Tapi jika musim kemarau masih terjadi, mereka tak punya opsi lagi selain mengantre air bersih sumbangan dari pabrik tersebut.