Jembatan peninggalan Kolonial Belanda yang membelah Sungai Kalisetail untuk dialirkan ke tiga Desa di Kecamatan Sempu, Banyuwangi, akan dipugar. Alasan rencana perbaikan ini dilakukan, selain karena jembatan sudah uzur, juga berpotensi jebol saat banjir datang.
Kondisi jembatan peninggalan Kolonial Belanda yang membelah dua Dusun antara Desa Tegalarum dan Sempu ini sangat memprihatinkan. Kalau dilihat dari atas, kondisinya tampak normal dan baik-baik saja. Tapi hal itu berbeda jika dicek dari bawah. Karena kaki penyangga jembatan sudah rapuh dan berpotensi jebol jika banjir besar datang.
Atas dasar itulah, anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi dari Fraksi PDIP, Ahmad Masrohan, mengusulkan perbaikan jembatan sesegera mungkin dilakukan. Karena menurutnya, terakhir kali perbaikan jembatan ini dilakukan pada 28 Februari 2000 silam. Itu pun berasal dari dana urunan atau swadaya masyarakat setempat. Dan setelah 24 tahun lebih, kondisinya terbilang cukup memprihatinkan.
Tiang penyangga jembatan yang keropos, sebagian hanyut dibawa banjir. Hal itu membuat getaran terasa ketika jembatan dilalui lebih dari dua kendaraan bermotor. Jika banjir datang dengan volume besar, dapat dipastikan Badan dan Sayap jembatan tertutup rendaman air bah.
Masrohan menyebut, jika jembatan tersebut merupakan salah satu penyambung urat nadi perekonomian masyarakat di tiga desa. Diantaranya, Desa Sempu, Tegalarum, dan Desa Jambewangi.
Tak hanya itu, diketahui kalau jembatan ini juga jadi akses pelajar yang akan menempuh Pendidikan di Kecamatan Sebelah. Untuk itu pihaknya mendorong supaya pihak terkait segera melakukan perbaikan pada jembatan tersebut.
Usulan perbaikan jembatan ini kemudian ditindaklanjuti oleh Petugas Teknis Lapang dari Dinas PU CKPP maupun PU pengairan. Selain tinjau lapang, pengukuran panjang dan lebar jembatan juga dilakukan.
Kepala Direksi Teknik Lapangan, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman, Kabupaten Banyuwangi, Rustam Effendi mengatakan, setelah dilakukan pengukuran, maka akan dilakukan pengkajian teknis terlebih dahulu. Diperoleh data kalau panjang jembatan mencapai 24,7 meter dan lebar 3 meter.
Rustam menyebut, hasil tinjau sementara ini menunjukkan adanya pengeroposan pada tiang penyangga jembatan. Tambal sulam juga sempat dilakukan warga, dengan menjajarkan batu pada beton penyangga.