Aksi tandur atau tanam pohon pisang dilakukan warga desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, sebagai bentuk protes atas jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki. Menurut warga sekitar, sudah puluhan tahun jalan kampung itu tak kunjung diperbaiki sehingga menghambat aktivitas warga.
Sejumlah warga di dusun Simbar, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, gelar aksi tanam pohon isang di tengah jalan kampung pada Rabu, 30 Oktober 2024.hal ini dilakukan, buntut dari tak kunjung diperbaikinya akses jalan yang menjadi salah satu urat nadi penyangga perekonomian warga setempat.
Saat ini kondisi jalan yang berbatu prejeng atau makadam itu, tak kunjung disulap menjadi jalur beraspal. Sehingga warga sekitar merasa, jalur sepanjang hampir satu kilometer dan bergelombang ini, dapat membahayakan pengguna jalan yang melintas.
Tak hanya itu, jalan yang rusak ini, saat musim hujan kondisinya becek dan membuat warga kesulitan untuk melintas. Apalagi jalan ini juga merupakan akses perekonomian warga, untuk menuju ke area persawahan serta sarana pendidikan.
Debu yang berasal dari rusaknya jalan, juga menggangu kebersihan lingkungan sekitar saat panas melanda. Tak jarang, hal tersebut berdampak pada gangguan kesehatan. Atas dasar itulah warga kemudian menggelar aksi tanam pohon pisang di tengah jalan.
Salah satu warga setempat, Widodo, menginginkan akses jalan tersebut segera di bangun, karena selama puluhan tahun belum ada perbaikan. Warga juga menunggu perbaikan jalan yang selama ini masih diajukan oleh pihak desa, namun hingga kini masih juga belum ada perhatian.
Warga berharap adanya aksi protes kali ini segera didengar oleh pihak terkait. Sehingga perbaikan jalan sekiranya dapat dilakukan secepatnya. Supaya warga yang menggunakan jalan ini sebagai akses perekonomian, tak lagi merasa risau.