Muncul gelombang penolakan kehadiran Kh Imaduddin Utsman Al-Bantani dari Pelbagai Kelompok Kepemudaan maupun Ormas Islam di Banyuwangi. Penolakan menguap ke permukaan setelah muncul agenda Hari Santri Nasional 2024 di lapangan RTH Maron, Kecamatan Genteng yang akan dihadiri Kyai Haji Imaduddin.
Bentangan spanduk ini nampak terlihat di sejumlah titik di Kecamatan Genteng Banyuwangi. Spanduk berisikan penolakan kehadiran Kyai Haji Imaduddin ini muncul jelang peringatan Hari Santri Nasional 2024 di RTH Maron Genteng.
Selain di persimpangan jalan, spanduk menolak Imaduddin juga dibentangkan di depan Masjid Jami Baiturrahman. Tepat dibawah baliho peringatan Hari Santri Nasional 2024 yang diselenggarakan Laskar Sabililah Blambangan itu.
Tak hanya spanduk, sejumlah video pendek berisikan pernyataan penolakan Imaduddin juga mucul secara masif di Media Sosial. Dari sejumlah pemuda yang mengatasnamakan pemuda Dusun Canggan hingga barisan pecinta Kyai dan Habaib asal Kecamatan Muncar.
Video itu dibuat buntut penolakan Kyai Imaduddin di peringatan hari santri nasional di RTH Maron, Genteng. Abdul Ghofur, perwakilan Pemuda Canggan menyatakan aksi penolakan itu bukan bagian dari membatalkan acara, melainkan mengawal agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pasalnya, ceramah yang dilakukan Imaduddin berisikan materi Provokasi dan terkesan memecah belah umat.
Melalui sambungan Telefon, Mahfud Samsul Hadi, ketua panitia pengarah Hari Santri 2024 RTH Maron menyatakan, pihaknya tak perlu menanggapi protes yang dilakukan segelintir orang menyangkut ihwal menghadirkan Kh Imaduddin sebagai salah satu penceramah. Justru penolakan itu berbanding terbalik dengan jumlah yang mendukung.
Pihaknya sudah mempersiapkan keamanan berlapis, sebanyak 700 orang yang diambil dari pihak internal panitia. Samsul mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak keamanan bahkan hingga h-2 pelaksanaan, termasuk telah mengantongi izin dari Polresta Banyuwangi.