Meski Indonesia sudah merdeka selama 79 tahun, warga di dusun Geragai, Desa Lagan Ulu, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, belum merasakan fasilitas PLN. Sampai sekarang, listrik masih menjadi barang mahal dan langka bagi masyarakat di wilayah itu.

Puluhan kepala keluarga di Rt.18 Dan Rt 19 Dusun Geragai, Desa Lagan Ulu, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi ini, belum merasakan fasilitas lintrik negara. Meski Indonesia sudah 79 merdeka, namun mereka belum sepenuhnya merasakan arti kemerdekaan.

Untuk mengalirkan listrik ke rumahnya, sebagian warga masih menggunakan mesin genset. Itupun tak bisa menerangi rumah warga selama 24 jam. Tingginya biaya operasional terutama BBM,  membuat aliran listrik sangat terbatas. Setiap hari, mereka hanya menghidupkan genset mulai dari pukul 6 sore hingga pukul 10 malam.

Febri, salah  satu warga Dusun Geragai mengatakan, terdapat 80 kepala keluarga di di wilayah yang saat ini belum meraskan layanan Listrik PLN. Menurutnya, belum adanya fasilitas ini,  membuat  dusun geragai menjadi salah satu daerah yang cukup tertinggal di Tanjung Jabung Timur.

Salah satu warga lainnya, Fahri Basaruddin  mengaku, selain mesin genset, sebagian warga di dusun geragai juga menggunakan tenaga surya sebagai energi listrik. Merekaharus merogoh kocek hingga 4 juta rupiah lebih, untuk bisa membeli aki dan panel surya. Nominal ini tergolong cukup tinggi, bagi warga yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian di kebun kelapa sawit.

Bahkan, sebagian warga terpaksa harus mencicil tiap bulan, untuk bisa mendapatkan aki dan penel surya tersebut. Tapi sayangnya,saat cuaca mendung dan hujan deras, panel surya ini tak mempu menyerap cahaya. Akibatnya, warga akan mengalami kesulitan listrik.

Saat ini warga di Dusun Geragai, kabupaten Tanjung Jabung Timur, sangat mendambakan dan merindukan adanya Listrik PLN. Untuk itu mereka berharap, pemerintah dapat segera merealisasikan hal itu.