Usaha ternak puyuh semakin menjadi perhatian peternak lokal, khususnya di kabupaten Kerinci,Jambi. HAL itu juga yang sedang dijalani Yuda Alfarizi, seorang pemuda asal kecamatan AIR Hangat. Ia telah membuktikan, bahwa beternak puyuh bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan dan berkelanjutan.

Yuda Alfarizi memulai usaha ini sejak setahun yang lalu, dengan modal kecil yang hanya cukup untuk memelihara sekitar 300 ekor puyuh saja. Tapi sekarang  populasinya telah berkembang menjadi 700 ekor, dan mampu menghasilkan 600 hingga 650 butir telur perharinya. Hasil ternak telur puyuh itu, dijual dengan harga antara 30 hingga 35 ribu Rupiah perkarpet.

Menurut Yuda, sebelumnya ia menghadapi berbagai tantangan, dimana salah satunya adalah keterbatasan lahan. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangatnya. Dengan memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk membangun kandang disertai perencanaan yang efisien, sehingga ia bisa memaksimalkan jumlah burung puyuh yang diternakkan.

Di Kerinci, saat ini beternak puyuh menjadi salah satu alternatif usaha yang menjanjikan. Karena usaha ini menawarkan banyak keunggulan dibandingkan dengan jenis ternak unggas lainnya. Salah satunya, siklus produksi telur puyuh yang lebih cepat, di mana puyuh dewasa mampu menghasilkan telur setiap hari.