Dengan memanfaatkan limbah kayu manis sebagai media tanam, Maypendri warga asal desa Talang Lindung,kecamatan Sungai Bungkal, mampu menjadi pengusaha budidaya jamur tiram yang sukses. Ditekuni sejak tahun 2016 lalu, usaha ini terbukti mampu menopang perekonomian keluarganya.
Menurut Maypendri, proses pengolahan dimulai dengan menghancurkan limbah kayu kulit manis sampai halus, kemudian dicampurkan dengan dedak dan dipanaskan selama 8 hingga 10 jam.
Maypendri menyebut, saat ini dalam satu hari produksi jamur tiramnya mampu menghasilkan sekitar 10 hingga 15 kilogram, yang dijual dengan harga 25 ribu rupiah per kilogramnya. Usaha ini ia akui dapat memberikan nilai tambah pada sumber daya lokal, sekaligus mendukung ekonomi masyarakat setempat.
Dengan adanya usaha ini, Maypendri berharap pelaku UMKM di kota Sungai Penuh bisa dapat perhatian dan dukungan dari pihak terkait, supaya dapat membantu meningkatkan potensi dan perkembangan UMKM yang ada. Sehingga nantinya, hal itu akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Karena menurutnya, dengan adanya perhatian tersebut, UMKM di sungai penuh dapat tumbuh lebih optimal dan berkontribusi lebih besar, termasuk dalam menciptakan.