Keramba ikan jaring apung milik petani di desa Pematang Jering, kecamatan Jambi Luar Kota, kabupaten Muaro Jambi, rentan ditabrak kapal tongkang angkutan batu bara yang melintas di sungai Batanghari.
Keberadaan kapal angkutan batu bara jalur sungai yang saat ini kembali aktif, tidak hanya meresahkan tapi juga membuat was-was para petani tersebut. Karena mereka khawatir jika sewaktu waktu keramba ikan miliknya menjadi korban aktifitas kapal batu bara.
Mewakili petani ikan keramba jaring apung di desanya, Kades Pematang Jering, A Rasyid, berharap
pemerintah provinsi Jambi dan para pengusaha angkutan batu bara,dapat mendirikan pos pantau di desa Pemetang Jering. Keberadaan pos pantau sangat diharapkan untuk membantu melakukan pengawasan, agar keramba ikan petani tidak lagi menjadi korban.
Rasyid menuturkan, saat ini lebih dari seribuĀ petani yang mengandalkan mata pencarian dari keramba jaring apung yang berada di aliran sungai Batanghari
Selain Kades, sejumlah petani keramba ikan di desa Pemetang Jering juga meminta pengusaha angkutan batu bara agar tidak lagi lalai meninggalkan ponton baru bara yang kandas, akibat surutnya debit sungai Batanghari.
Menurut Amin, salah satu petani keramba, karena dengan kondisi seperti itu dapat membahayakan. Sebab saat air sungai kembali pasang, ponton berisi batu bara tersebut dapat hanyut dan menimpa keramba ikan milik petani.
Saat ini tercatat hampir setiap hari, belasan ponton batu bara melintas di perairan Sungai Batanghari di desa Pematang Jering, kecamatan Jambi Luar Kota, kabupaten Muaro Jambi.